Kamis, 21 Januari 2010

Musik Paling Gak Enak Se-Dunia

Musik...siapa sih yang enggak senang musik, uhuy...merdu didengar saking menikmatinya bergoyang-goyanglah kaki-kepala-tangan dll dengan sendirinya

Tapi ini adalah musik yang paling gak uwenak banget didengar, bikin mata sepet, bikin istri cemberut, bikin capek badan.....hah mana ada musik kayak gitu man? ada ini cerita dibawah baca aza.

Terceritakan disuatu keluarga yang harmonis, dimana sang ibu sedang asyik membantu anak-anak tersayangnya belajar dan membuat jawaban PR anak-anaknya untuk besok sekolah, karena diluar suasana hujan menambah keasyikan mereka belajar dan bercengkrama.

Namun sang ayah sedang asyik dengan kesibukannya alias lembur dikantor...lembur mulu sih tuh ayah.

Sang Istri : Tidak berapa lama kirim sms ke papahnya .... pah musik mulai bermain, pulang !!!

Sang ayah : Hah musik apa an? kayaknya bagus enak didengar nih ! capek lembur pulang denger musik enak nich ! maka sms dijawab "Musik Apaan ?"

Sang Istri : membalas sms "Merdu Pah...cepat pulang ya !"

Sang Ayah : Penasaran maka sms dibalas "OK Cabut" dan pulang

Terceritakan sampailah sang ayah didepan rumah

Sang Ayah : Assalamu'alaikum !!!

Seisi rumah : Wa'alaikum Salam !!! seraya berhamburan anak2 berebut cium tangan papah nya.

Sang Ayah : Mana musiknya mah ? bertanyalah sang ayah kepada istri tersayangnya

Sang Istri : menjawab "TUH...NDENGERIN NDIRI" mataku sepet dan capek karenanya !!!

Sang Ayah : Bingung !@#$%^&*, lho mendengarkan musik merdu kok bisa bikin mata sepet ama badan capek ya?.

Sang Istri : Menarik / mengajak Sang Ayah ke dapur

Sang Ayah : Hah...dapur bocor disana sini, tetesan air ditalangi ada yang pake ember, pak panci, pake piring, pake dan lain-lain wadah se-adanya sehingga berbunyilah : TANG...TING...TUNG...TENG...TONG...dirasa-rasa berirama juga sih kata Sang Ayah tapi dalam hati doang tidak kuasa terucap melihat istri cemberut.

Sang Ayah : Untuk menghibur sang istri, NAH ini namanya Musik Dapur Mah...coba dinikmati iramnya lumayan khan?

Sang Istrik : Dodol...gantian tuh ngangkutin air diember / diwadah yang dah penuh, jangan ada air dilantai nanti ada yang kepleset bahaya !

Sang Ayah : Alamak..... Musik Dapur Bocor..... !@#%^&*(())

Demikian, cerita ini dikembangkan dari pengalaman sendiri, jika ada peristiwa yang sama atau hampir sama sekali lagi ini hanya sebatas hiburan dan hanya untuk kami sekeluarga. hehehehe

The Secret Management to [be] successful.

Uch...banyak banget buku yang membahas tetang manajemen, mulai manajemen informatika, akutansi, manajemen conflict, manajemen kuangan dll, semuanya itu bertujuan untuk mengelola sesuatu agar suatu kondisi dapat dikelola sehingga tercapai tujuan.

Tapi....apakah anda tahu atau pernah dengar Management Of Fear (Manajemen Rasa Takut) ?
pasti belum dengar khan? karena ini saya yang pertama kasih judul bahasan tsb boleh dong saya bilang saya yang pertama karena belum ada hak patent yang berjudul spt itu dan berbahagialah anda yang pertama membacanya.

Magement Fear to [be] successful. (Manajemen Rasa Takut Untuk Sukses)
Adalah :
Bagaimana cara mengelola rasa takut yang menjadi kendala hidup kita balik sehingga rasa takut justru menjadi modal agar kita menjadi manusia yang lebih sukses.

Berapa banyak sudah kita dengar di media elektronik maupun di media cetak rasa takut justru menjadi kendala dalam kehidupan anak manusia, adanya justru berusaha agar rasa takut itu dihilangkan walau hanya sesaat spt dengan mabuk-mabukan dll, bahkan ada yang lebih tragis lagi justru putus asa dengan rasa takut yang mendera hingga bunuh diri, gantung diri, loncat dari gedung bertingkat dll yang dia tidak mengetahui bahwa hal tersebut bukan jawaban yang bijaksana karena Allah sangat membenci orang-orang yang putus asa, orang spt itu pasti masuk neraka jahanam tuh !!!

Nah sekarang mari luangkan waktu untuk membaca tulisan saya selanjutnya, emmmmm.....

Begini, Allah tidak mungkin memberikan / menciptakan rasa takut kepada anak manusia dengan tidak ada tujuan, yakin lah hal tersebut pasti ada tujuannya (maaf saya tidak membahas dari sisi agama atau keyakinan karena saya tidak layak untuk menyampaikan hal ini dipandang dari sisi agama atau keyakinan, jawabnya saya gak punya ilmunya), jadi saya membahas ini hanya dari sisi logika yang ada di kepala saya yang cuma mengerti ada input ada proses dan ada out put.

Input : Rasa takut menurut saya adalah input bagi kehidupan kita, yang disebabkan oleh buuuannnyak faktor, mulai dari sulitnya menjalani kehidupan ini spt karena agama, ekonomi, cinta, dimarahi, di PHK, ditarget kinerja dll.

Proses : Rasa takut mau tidak mau harus kita terima karena itu kodrat manusia pasti memiliki rasa takut maka rasa takut harus kita proses = kita kelola = kita manajeni bagaimana caranya agar rasa takut bukan menjadi tembok penghalang justru menjadi output untuk kita menjadi sukses.

Output : Hasil proses = pengelolaan = manajemen rasa takut menjadi sesuatu yang dapat dilihat, dinikmati, dibanggakan bahkan output yang ter dari yang ter adalah sorga, jangan output yang dihasilkan adalah suatu cerita tragis...buang jauh-jauh yang satu ini karena hal ini jaminannya adalah neraka jahanam.

Biar tidak bosan dan jenuh saya perpendek saja bahasan karena input sudah diketahui yaitu rasa takut dan output sudah kita ketahui yaitu sukses (dunia akhirat) maka bahasan yang menjadi rahasianya adalah proses.

Jadi proses = kelola = manjemen apa yang harus kita lakukan jika rasa takut akan kita jadikan modal untuk sukses adalah :

1. Bekali diri dengan iman, ilmu, keyakinan, kepercayaan, sugesti yang baik sesuai agama dan kepercayaan masing-masing bahwa rasa takut adalah ujian dari Allah sang pencipta, yakinlah bahwa allah tidak akan memberikan ujian yang kita tidak akan mampu menjalaninya, kita harus mampu menempuh setiap ujian hidup karena dibalik itu pasti ada hikmah dan ada tujuan mengapa Allah memberikan ujian kepada manusia.

2. Bekali diri kita dengan do'a, memohon petunjuk dan perlindungan kepada Allah sang pencipta rasa takut tersebut.

3. Bersikaplah lebih berhati-hati dari biasanya, lebih dihitung-hitung, lebih dicerna, lebih memandang jauh kedepan dan lebih-lebih yang lain, beranilah luangkan waktu dan energi untuk memikirkan ini.

4. Beranilah mengambil sikap keputusan yang akan kita lakukan, berorientsilah kepada sikap keputusan hasil yang baik (bukan sebaliknya) didasarkan kepada agama dan kepercayaan masing-masing walau pahit, capek, sakit kita rasakan.

5. Laksanakan setiap sikap / keputusan yang telah ditetapkan dengan didasarkan niat ibadah maka itu akan mendapat pahala dari sang pencipta Allah SWT.

Demikian, rasa takut jangan dihilangkan walau hanya sesaat dan jangan dihindari tetapi jadikan rasa takut sebagai ujian, modal dengan mengelola / memanajemani rasa takut untuk menjadi sukses dunia akhirat.

Tulisan ini saya tujukan untuk diri saya, anak, istri, ayah, ibu dan sanak saudara saya sendiri sebagai modal untuk menjalani kehidupan yang Allah berikan sebagai perantauan sementara, semoga Allah mengijinkan kita bertemu dikehidupan yang lebih sukses dan di sorga wal janah. Amin.

Entri Populer

Wikipedia

Hasil penelusuran