Jumat, 29 Mei 2009

Berkeluarga = Bisnis

Ada 3 (tiga) doa Orang Islam kepada Rekan/Sahabat yang baru berkeluarga bilang :
"Selamat Berkeluarga Semoga Menjadi Keluarga 1. Sakinah, 2. Mawadah dan 3. Warrohmah".
Kata-kata tersebut tidak asing ya, namun dalam perjalannanya selain sakinah, mawadah dan warrohmah akan sangat terdukung jika ada 1 (satu) lagi yang sehari-hari dilakukan sebuah keluarga yaitu "BISNIS".

BERKELUARGA ITU = BISNIS .... wah niat berkeluarga tersebut tidak murni tuh... ada unsur MATRE didalamnya, bukan itu maksud saya...maksud saya.

Untuk dapat berkeluarga dengan tujuan Sakinah, Mawadah dan Warrohmah dalam berkeluarga juga harus mengutamakan bisnis yaitu bagimana cara mengelola keuangan keluarga yang terbatas agar tetap dapat membiayai kebutuhan ekomomi keluarga.

Mengapa pemikiran nyeleneh dari Hamba Allah ini menggelitik saya untuk menuangkan dalam tulisan BERKELUARGA ITU=BISNIS, hal tersebut hanyalah judul agar mudah diingat terpenting isinya adalah pentingnya BISNIS bagi KELUARGA yaitu :

BAGAIMANA MENGELOLA KEUANGAN KELUARGA ?

Dalam berkeluarga ada 3 proses bisnis didalamnya yaitu :
1. Bagimana pemasukan keuangan keluarga ?
2. Bagimana pengeluaran keuangan keluarga?
3. Bagimana menambah pemasukan keuangan keluarga?

Rezky sudah ada yang mengatur mas...yang atas telah mengatur semuanya, tidak usah khawatir !

Saya setuju itu, namun demikian saya meyakini nasib manusia tidak akan berubah jika manusia itu sendiri yang tidak merubahnya, kesimpulannya 3 langkah diatas bagi sebuah keluarga harus diikhtiarkan juga, salah melakukan BISNIS keluarga yang menjadi taruhannya.

Keuangan keluarga, seberapapun besarnya tetaplah harus dikelola dengan baik semisal dengan memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha jangan disatukan / dicampur aduk antara keduanya agar terhindar dari pailit atau kebangkrutan keluarga dimana pemimpin keluarga tidak lagi mampu membiayai ekonomi keluarganya.

Jika keuangan keluarga sudah dapat dipisahkan dengan keuangan usaha, hal terjelek yang akan terjadi hanya kebangkrutan usahanya saja dan tidak berdampak kepada kelangsungan hidup keluarga.

So...keuangan keluarga adalah jumlah / besarnya uang yang harus diamankan untuk menghidupi keluarga sampai dengan jangka waktu tertentu sesuai kemampuan usaha mendatangkan pemasukan baru bagi keluarga.

Sementara keuangan usaha adalah keuangan / modal usaha yang harus dijaga agar usaha tetap dapat berjalan sebagai mana mestinya.

Dalam pengembangan modal usaha dengan menggunakan jalur "pinjaman" perhitungkan dengan matang kemampuan melaksanakan kewajiban pembayaran dengan HANYA memperhitungkan kemampuan usaha tersebut mendatangkan pemasukan setiap bulannya dan nilai asset yang digunakan untuk usaha yang ada saja, jangan digabungkan dengan pemasukan keuangan dan asset keluarga (PISAHKAN) hal tersebut berguna jika usaha mengalami kebangkrutan tidak berdampak kepada keluarga.

Nah jika pemasukan keuangan sudah dipisahkan antara pemasukan keuangan untuk menghidupi keluarga dengan pemasukan keuangan untuk menghidupi usaha maka KELUARGA tersebut termasuk dalam BERKELUARGA ITU=BISNIS.

Demikian, tulisan ini bukan diambil dari cerita nyata, ini saya tulis hanya untuk mengingatkan saya pribadi dan keluarga bahwa UNTUK dapat merencanakan / mewujudkan keluarga Sakinah, Mawadah dan Warrohmah yang berkelangsungan hingga hari tua, saya harus dapat MEMISAHKAN antara PEMASUKAN KELUARGA dengan PEMASUKAN USAHA agar terhindar dari KEBANGKRUTAN TOTAL.

Manusia berusaha yang atas yang menentukan, Semoga Allah memberikan perlindungan, bimbingan dan petunjuk buat saya dan keluarga. Amin..amin..Ya..Robbal..alamin..

Entri Populer

Wikipedia

Hasil penelusuran